SALATIGA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) bukan hanya sebagai tempat penahanan ataupun tempat menjalani pidana. Rutan Salatiga kali ini membuat terobosan baru yaitu program "Sabtu Ceria-Sabtu Produktif" yang diinisiasi langsung oleh Kepala Rutan Salatiga.
Program ini menjadi bagian dari revolusi mental Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Salatiga seperti apa yang diungkapkan Andri Lesmano Kepala Rutan Salatiga, Sabtu (11/02/2023).
"Salah satu bentuk pembinaan dan pemenuhan hak asasi manusia, Rutan Salatiga kembali membuat terobosan program yang dinamakan dengan Sabtu Ceria-Sabtu Produktif dari pelayanan kunjungan bersama keluarga, video call gratis, kegiatan keagamaan hingga pemberian pelatihan-pelatihan, " ujarnya.
Andri menjelaskan bahwa mengarungi tahun 2023 ini berbagai upaya terus digerakan oleh jajaran Rutan dari pemenuhan hak WBP, pelaksanaan program pelatihan, hingga pembinaan rohani.
"Kami menggandeng berbagai pihak dalam memberikan program-program pembinaan bagi WBP baik dari unsur pemerintahan hingga yayasan ataupun LSM, " paparnya.
"Seperti diketahui upaya meningkatkan pelayanan makanan bagi WBP kami mentargetkan dapur laik hygiene tahun ini, bersama GERAM dan Disnaker kami berikan pelatihan-pelatihan produktif bagi WBP salah satunya hari ini kembali kami berikan pelatihan membuat kue, merajut hingga menjahit, " jelasnya.
Kepala Rutan asal Surabaya ini juga mengungkapkan bahwa berbagai layanan terus ditingkatkan seperti hari ini kami bagikan rak tempat sandal disetiap kamar untuk menjaga kerapian hingga program pembenahan mental WBP melalui pembinaan rohani bersama Kementerian Agama, Yayasan, Ponpes, Gereja, D9 hingga mendatangkan teman-teman dari UKSW dan UIN Salatiga untuk memberikan pendampingan serta motivasi bagi para WBP.
"Tujuan sistem pemasyarakatan diantaranya adalah meningkatkan kualitas kepribadian, kemandirian agar WBP menyadari kesalahan, dapat memperbaiki diri dan tentunya tidak mengulangi pelanggaran hukum sehingga dapat diterima kembali dilingkungan masyarakat dan menjadi warga yang baik, taat hukum dan berperan aktif dalam pembangunan. Walaupun ditempat terbatas tetapi tidak ada kata malas dan terlambat untuk berubah menjadi pribadi yang baik, aktif dan produktif melalui berbagai macam program yang kami berikan, " pungkasnya.
(N.Son/***)